Bhaskara Budaya 2023, Dorong Penguatan Literasi Hindu di Kalangan Pemuda

Bhaskara Budaya 2023, Dorong Penguatan Literasi Hindu di Kalangan Pemuda

[adace-ad id="6771"]

Bhaskara Budaya 2023, Dorong Penguatan Literasi Hindu di Kalangan Pemuda

DENPASAR- Literasi Hindu berbasis kearifan lokal di Bali mengalami tantangan yang cukup rumit dan berat. Tak banyak generasi muda Hindu yang tertarik untuk menekuni literasi khususnya yang berkaitan dengan lontar dan kakawin.
Untuk mendorong penguatan dan eksistensi literasi lokal, Bhaskara Budaya 2023 diharapkan menjadi tonggak untuk mendekatkan para pemuda Hindu dengan literasi Hindu dalam bentuk kompetisi (lomba).

Bhaskara Budaya 2023, Dorong Penguatan Literasi Hindu di Kalangan Pemuda

“Bhaskara Budaya merupakan akronim dari Bhasa, Sastra dan Aksara. Tujuannya tidak lain untuk menggali potensi generasi muda Bali dalam berkesenian dan berkebudayaan. Bangga sebagai jati diri Hindu dan tidak melupakan kearifan lokal Budaya Bali,”kata Ketua Panitia Bhaskara Budaya 2023 Putu Eka Sura Adnyana di Denpasar, Senin (9/1/2023).

Acara ini merupakan program kolaborasi yang digagas oleh Lembaga kajian media dan literasi Hindu , Acarya Media Nusantara (AMN) dan Aliansi Pemuda Hindu Bali (APHB). Lebih jauh, papar Eka Sura yang juga akademisi UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar ini menguaraikan bahwa Bhaskara Budaya dirancang dalam bentuk lomba yang meliputi lomba Nyurat Lontar, dan Lomba Kakawin tingkat SMA/SMK se-Bali.

Baca Juga  Pameran Tunggal Beluluk X TAT Art Space, dengan Tema Pakedek, Pakenyem, Pawisik

Pendaftaran sudah dibuka sejak penghujung tahun 2022 lalu. Pihaknya berharap lomba ini menjadi ajang untuk melahirkan generai muda yang melek literasi Hindu di tengah pengaruh digitalisasi. Khususnya literasi Hindu berbasis kearifan local di bali.

Menurutnya, Lontar dan Kakawin merupakan karya sastra yang adiluhung dan luar biasa yang masih eksis sampai saat ini. Hal tersebut tidak terlepas dari dari pengunaannya yang tetap aplikatif dalam kehidupan budaya dan agama Hindu di Pulau Bali.

Namun pihaknya mengkawatirkan jika literasi lokal tersebut tidak digetoktularkan dalam berbagai kegiatan yang menarik bagi generasi muda, tentu keberadaan lontar dan kakawin akan redup di telan zaman yang kian berubah.

“Bhaskara Budaya ini memiliki spirit dan ideliasme agar generasi muda tidak sekedar kenal dengan lontar dan kakawin. Namun hal yang paling prinsip yakni melakoni literasi Hindu ini dalam kemasan perlombaan.

Mereka kami dekatkan dengan upaya pelestarian lontar dan kekawin,”tambah Eka Sura yang juga Sekertaris Acarya media Nusantara tersebut.

Sementara puncak lomba akan berlangsung pada Minggu, 29 Januari 2023 mendatang yang berpusat di Aula Dinas Kebudayan Kota Denpasar.

Baca Juga  TAXiDi 18: Momen Intim Pertemuan Alam dan Manusia dalam Lukisan Kenyem

Dari rekapitulasi sementara ada total 60 lebih peserta yang mengikuti lomba. Kegiatan ini kedepannya akan digelar secara konsisten setiap tahun. Kegiatan Bhaskara Budaya perdana ini di dukung oleh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dan Ditjen Bimas Hindu kementerian Agama. “Kedepan, kami tentu membuka kepada instansi terkait untuk bisa bekerjasama dan berkolaborasi,”harapnya. (GAAS) (Nawabali)


Bagikan

2 Pings & Trackbacks

  1. Pingback: Rangkaian Bhaskara Budaya, APHB Gelar Dharma Sewanam Kepada Masyarakat Buleleng - Nawabali.id

  2. Pingback: Bhaskara Budaya, Aksi Konkrit APHB dalam Pelestarian Budaya - Nawabali.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *