Ubud Village Jazz Festival (UVJF) sudah berlangsung tujuh kali berturut-turut sejak 2013. Tahun ini, situasi pandemi COVID-19 memaksa panitia penyelenggara membatalkan ajang festival jazz berskala internasional terbesar di Bali itu.
“Kami sebagai salah satu event internasional tahunan yang diselenggarakan di Bali mengambil sikap untuk membatalkan perhelatan tahun ini yang semula akan diadakan pada 14 dan 15 Agustus,” kata Anom Darsana, festival director dan co-founder UVJF. “Keselamatan dan kesehatan pengunjung, komite, staf dan volunteer menjadi fokus utama kami saat ini. Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik dan kita bisa memulai lagi tahun depan.”
Yuri Mahatma, musisi yang juga co-founder UVJF, mengatakan, sebenarnya banyak pihak menyarankan agar UVJF tahun ini tidak dibatalkan, melainkan ditunda. Tanggal pelaksanaan acara dapat diundur, namun masih dalam tahun 2020. Tentunya dengan harapan wabah COVID-19 sudah mereda dalam beberapa bulan ke depan.
“Namun kami mempertimbangkan beberapa aspek,” papar Yuri. “Pertama, kalau pun benar membaik dalam beberapa bulan ke depan, akan tetap memerlukan waktu untuk masa recovery. Dalam periode ini, semua orang akan berhati-hati dan berhemat, dan perlahan bangkit dari keterpurukan ekonomi. Kedua, ini lebih ke alasan moral, kami merasa adalah langkah yang bijaksana apabila kita semua ikut prihatin dan berempati kepada saudara-saudara kita yang jauh lebih membutuhkan bantuan.”
Panitia akan mengembalikan uang penjualan tiket UVJF 2020. Untuk proses pengembalian, pecinta jazz yang telanjur membeli tiket secara online dapat mengirimkan email ke info@ubudvillagejazzfestival.com disertai bukti pembelian. NAWABALI
Leave a Reply