DESAINER busana dari Bali ini punya nama lengkap Nyoman Dewi Suarjani. Ibu dua anak ini dilahirkan di Singaraja pada 1972. Ilmu fashion dipelajarinya secara otodidak. Sekalipun begitu, Dewi sempat belajar fashion pada desainer Adrianto Halim. Saat ini Dewi aktif di Indonesian Fashion Chamber (IFC), organisasi yang mewadahi perancang busana dan pengusaha fashion Indonesia.
Untuk tren menjelang 2020, Dewi menawarkan gaya busana bertema “Kusuka-suka”. Dewi merasa, para perempuan sering terkekang banyak aturan ketika memilih pakaian. Mereka biasanya takut melanggar pakem berbusana.
Dewi ingin mendobrak kebiasaan itu. “Saya ingin menampilkan gaya busana sebebas-bebasnya, sesuka-sukanya. Pokoknya, perempuan tidak perlu terlalu terikat dengan aturan busana. Jadi, dalam koleksi kali ini, saya ingin perempuan mengeluarkan seluruh energi kreatifnya dalam berbusana. Satu busana bisa dipakai untuk acara ini-itu dengan menambahkan aksesoris,” papar pemilik Dewi Fashion ini.
Dewi percaya, jika perempuan dibiarkan memilih busana dengan bebas dan berani, maka akan lahir banyak inovasi. Perempuan akan tampil makin mandiri dan energik.
Dalam pandangan Dewi, arah tren fashion harus responsif terhadap isu perubahan iklim dan ekonomi global yang sulit. Oleh sebab itulah ia merancang busana yang tidak untuk sekali pakai saja. Baju rancangannya bisa dipakai untuk beragam acara, tanpa meninggalkan unsur feminin.
Untuk busana rancangannya kali ini, Dewi memilih gaya siap pakai dengan bahan brokat, jeans dan katun. Warna yang dipilihnya adalah navy blue, blue jeans dan ungu.
Koleksi busana rancangan Dewi tampak segar dan mudah dipakai di acara-acara santai. Cocok untuk kawula muda dan ibu-ibu berjiwa muda yang berani mencoba hal-hal baru. NAWABALI
Leave a Reply