Yenli Wijaya tak pernah kekurangan ide. Perancang busana kenamaan Bali ini selalu memiliki cara unik untuk menawarkan gagasan kreatifnya. Rancangannya tampak simpel, tetapi elegan.
Dalam pandangan Yenli, kehidupan zaman sekarang makin praktis. Orang tidak sempat lagi berpikir terlalu lama untuk memilih busana yang akan digunakan pergi ke acara atau perhelatan khusus. “Bahkan kalau memungkinkan, publik fashion memerlukan busana yang bisa digunakan tiga atau lima kali dengan gaya yang berbeda, tetapi desainnya satu,” ujar Yenli.
Sudah seperempat abad Yenli berkarya di dunia mode. Pengalaman panjang itu tentu membuatnya paham tentang pentingnya membaca selera pasar.
Untuk koleksi busananya tahun 2020, Yenli mengusung tema Yin-Yang. Yin-yang adalah konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan-kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan di alam raya. Termasuk, bagaimana kekuatan-kekuatan itu membangun satu sama lain.
Secara harfiah, yin berarti negatif, sedangkan yang berarti positif. Konsep yin-yang merepresentasikan dualisme di jagat raya. Membagi semesta ke dalam dua kutub, negatif dan positif.
“Saya mengambil beragam persoalan yang terjadi di negeri ini, lalu menuangkannya dalam rancangan saya. Indahnya persatuan, cantiknya keberagaman,” papar Yenli tentang gagasan karyanya.
Yenli tetap setia dengan busana customize dan made by order. Rancangan busana siap pakai yang ditawarkannya terlihat lebih simpel dan mudah dikenakan. “Pokoknya enak dilihat, sederhana, tidak ribet dan ringan. Tentu ramah juga di kantong,” tutur Yenli menjelaskan karakteristik busana koleksi terbarunya.
Busana rancangan Yenli kali ini berbahan katun dan sedikit rayon. Ada detail ornamen trimming renda dan tassel yang cantik. Kesannya ringan dan nyaman. NAWABALI
Leave a Reply