Pada 2015, Minikino merintis program Indonesia Raja untuk memicu terbentuknya kolaborasi jaringan kerja antarwilayah di Indonesia dalam bentuk pertukaran program film pendek. Jaringan kerja yang dibangun meliputi kegiatan pemrograman film pendek, dilanjutkan dengan pemutaran film serta diskusi bersama para pembuat film dan pemrogram di masing-masing wilayah yang terlibat.
Satu tahap penting dalam program Indonesia Raja adalah menggandeng pemrogram yang kompeten untuk mewakili sebuah daerah di Indonesia. Pemrogram dari masing-masing wilayah akan mengundang para pembuat film untuk berpartisipasi, memilih karya film pendek dari wilayahnya dan menyusun program acara.
Tahun ini, Minikino melakukan perubahan besar-besaran pada program Indonesia Raja dengan memperketat jumlah pemrogram yang dilibatkan. Jika tahun lalu Indonesia Raja melibatkan sepuluh wilayah di Indonesia, sekarang dikurangi menjadi hanya tiga wilayah.
Langkah Minikino ini mengejutkan beberapa pihak terkait. Sejak diumumkan pada 2 Maret, keputusan perampingan langsung menuai respons kekecewaan beberapa pembuat film yang daerahnya tidak terjangkau pemrogram tahun ini.
Minikino tentu punya alasan. “Setelah melalui berbagai pertimbangan, kami sepakati kualitas kolaborasi harus dikedepankan, lebih penting daripada mengejar jumlah. Tahun ini kami secara tegas hanya menerima programmer yang bersedia melanjutkan kerja mereka dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk pengajuan programmer pengganti atau programmer baru, kami tahan dulu dalam status kandidat programmer untuk tahun 2021,” kata Edo Wulia dari Minikino.
Menurut Edo, pola kerja tersebut akan terus diterapkan pada tahun-tahun berikutnya. Calon pemrogram yang mendaftar akan melalui masa persiapan pada tahun pertama. Dalam masa persiapan ini, mereka masuk dalam grup diskusi eksklusif bersama para pemrogram aktif. Mereka akan punya kesempatan untuk benar-benar mengenal kerja pemrogram.
“Yang tidak serius atau hanya coba-coba saja akan tersaring dengan sendirinya, bahkan sebelum mereka dilantik menjadi programmer aktif,” papar Edo. “Ini mempertegas bahwa gerakan Indonesia Raja hanya bisa dikerjakan dengan mengusung kepentingan bersama. Tidak hanya untuk Minikino dan programmer saja, tapi juga kepentingan para filmmaker dan penonton di Indonesia.”
Program jejaring dan pertukaran film pendek Indonesia Raja 2020 saat ini sudah pada tahap penerimaan film. Pengumuman tiga pemrogram telah dikeluarkan di media sosial maupun situs web Minikino. Tiga pemrogram yang mengemban tanggung jawab tahun ini adalah Sazkia Noor Anggraini untuk Yogyakarta & Jawa Tengah, Kemala Astika untuk Jawa Barat, dan Kardian Narayana untuk Buleleng, Bali.
Ketua koordinator pelaksana, Fransiska Prihadi, mengatakan, program Indonesia Raja adalah ruang untuk mengenal budaya masyarakat dalam arti yang lebih luas. Tidak sekedar sisi tradisi, namun juga budaya yang nyata dalam masyarakat terkini.
“Semua secara implisit dan eksplisit disampaikan melalui karya-karya film pendek yang dibuat melalui lensa kamera putra-putri daerah mereka sendiri”, ujar Fransiska. “Indonesia Raja tidak dirancang untuk kompetisi, namun sebuah gerakan eksibisi, memamerkan pencapaian karya film pendek dalam skala nasional.”
Bukan saja pembuat film, penonton pun berperan penting. Made Suarbawa dari Minikino menyebutkan, pertemuan penonton dalam acara pemutaran film menjadi salah satu misi Minikino sejak awal. “Pertemuan langsung dan komunikasi yang terjadi ketika menonton bersama inilah yang menjadi momen yang memiliki nilai sosial-budaya yang tinggi,” jelasnya.
Pendaftaran film pendek untuk program Indonesia Raja telah dibuka sejak 2 Maret dan akan berakhir pada 18 Maret. Indonesia Raja memanggil semua pembuat film pendek yang wilayahnya memiliki pemrogram untuk segera mendaftar.
Para pemrogram bertugas menerima pendaftaran film pendek dari wilayah masing-masing, kemudian melakukan seleksi untuk membuat program yang memperlihatkan pencapaian produksi film pendek di wilayah tersebut. Tidak ada pembatasan tema sama sekali. Semua genre film akan dipertimbangkan. Film fiksi naratif, dokumenter, animasi, bahkan karya eksperimental bisa diikutkan.
Semua program akan disajikan kepada masyarakat dalam bentuk pemutaran film dan diskusi di berbagai tempat di Indonesia. Program-program ini juga akan menjadi bagian dari berbagai tayangan di festival film pendek internasional, Minikino Film Week 6, yang akan diselenggarakan kembali di Bali pada 4-12 September 2020. NAWABALI
Leave a Reply