PILEM MEBARUNG: BKraf Denpasar Gelar Lomba Film Dokumenter

[adace-ad id="6771"]

 

Badan Kreatif (BKraf) Denpasar menyelenggarakan lomba film dokumenter yang melibatkan sekaa teruna-teruni (STT) di seluruh banjar di Kota Denpasar. Lomba ini digelar untuk memperingati Hari Pendidikan 2020 sekaligus menyemangati anak-anak muda menjalankan swakarantina di masa pandemi Covid-19  yang dikenal dengan gerakan work from home (WFH).

Tema lomba adalah “Kalahkan Wabah dari Rumah”. Lomba ini terselenggara atas dukungan penuh dari Dinas Pariwisata dan Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Pemkot Denpasar.

Peserta diwajibkan membuat karya film dokumenter yang menampilkan upaya yang dilakukan diri sendiri di dalam rumah saat melakukan swakarantina (WFH) untuk mencegah penularan Covid-19. Bisa juga menampilkan upaya yang dilakukan masyarakat banjar setempat yang bahu-membahu memajukan dan menjaga kesehatan bersama di banjar bersangkutan.

Ketua Pelaksana Harian BKraf Denpasar, I Putu Yuliartha, mengatakan program ini diselenggarakan sebagai bentuk pelibatan anak-anak muda untuk berkreativitas mengisi hari-hari yang membosankan akibat pandemi Covid-19 dengan kegiatan yang produktif.

“Melalui Pilem Mebarung, kami mengajak anak-anak muda kreatif yang tergabung dalam STT di seluruh Kota Denpasar untuk membuat film dokumenter yang selain dapat membunuh kebosanan juga menjadi jalan untuk membangun langkah ke masa depan,” paparnya.

Menurut Putu Lengkong, sapaan akrab Yuliartha, pandemi Covid-19 telah sedemikian hebat membatasi hubungan fisik antarmanusia bahkan antarnegara. Satu di antara sedikit media yang mampu menembus hambatan tersebut adalah film, terkhusus film dokumenter. Karena itu, dengan Pilem Mebarung, pihaknya ingin menggerakkan potensi yang ada di Kota Denpasar sebagai rintisan yang sangat memungkinkan berkibar saat kondisi telah membaik nanti.

Baca Juga  Ida Ayu Ketut Sepmiyani: Merawat Keindahan Sesaji Bali

“Potensi film sebagai alternatif bisnis pascapandemi cukup besar. Maka sekaranglah saatnya kita merintis jalan. Begitu situasi normal, kita sudah siap. Sudah kuat,” tandas Lengkong. Ia menambahkan bahwa Pilem Mebarung sejatinya merupakan program lama yang telah disiapkan sejak 2019, namun terhalang pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota  Denpasar, I Wayan Hendaryana, menegaskan bahwa sebagai penanggung jawab laju ekonomi kreatif di Kota Denpasar, pihaknya selalu menyokong setiap upaya pemajuan aktivitas kreatif yang berdampak langsung maupun tidak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, pihaknya sangat berkepentingan agar spirit kreatif masyarakat tetap membara.

“Karena itu, kami merancang berbagai program untuk menjaga gairah kreatif masyarakat sebagai media ekspresi di masa pandemi. Setelah situasi berganti, gairah kreatif yang terjaga itu akan menjadi modal untuk membangun kesejahteraan,” ucapnya.

Delapan karya terpilih akan mendapat piala, piagam, dan uang pembinaan yang totalnya sebesar Rp42.500.000. Pengiriman karya melalui email pilemmebarung@gmail.com cc adm.bekrafdenpasar@gmail.com paling lambat 30 Juni 2020.

Baca Juga  Bincang Investasi di The Ambengan Tenten

 KETENTUAN UMUM

  1. Peserta perorangan atau kelompok STT berdomisili di Kota Denpasar.
  2. Peserta mendaftarkan film dokumenternya kepada Panitia.
  3. Durasi film 5 – 15 menit termasuk credit title.
  4. Tema film “Kalahkan Wabah dari Rumah”.
  5. Karya diproduksi pada periode 2020.
  6. Karya menampilkan upaya yang dilakukan diri sendiri di dalam rumah saat melakukan swakarantina diri untuk mencegah penularan Covid-19 atau upaya yang dilakukan oleh masyarakat banjar setempat yang bahu-membahu memajukan dan menjaga kesehatan bersama di banjar tersebut.
  7. Peserta bertanggung jawab sepenuhnya atas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang digunakan di dalam film yang dilombakan.
  8. Tuntutan hukum atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terhadap karya yang dilombakan di luar tanggung jawab penyelenggara dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta bersangkutan.

KETENTUAN KHUSUS

  1. Kompetisi Film Dokumenter ini terbuka untuk STT di seluruh banjar di Kota Denpasar dengan rekomendasi dari prajuru banjar.
  2. Akan ada pelatihan (workshop) dan pendampingan selama proses lomba yang melibatkan para ahli, dan penyelenggaraannya melibatkan kecamatan, desa, dan banjar.
  3. Sutradara dan produser adalah pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kota Denpasar.
  4. Format akhir karya menggunakan kompresi H.264, container MP4, dengan resolusi full HD 1080p.
  5. Karya berbahasa Bali dilengkapi teks terjemahan (subtitle) bahasa Indonesia dalam format srt (SubRip).
  6. Pengumpulan karya dilengkapi dengan sinopsis, poster (softcopy), daftar crew, credit title berisi Logo Pemerintah Kota Denpasar, Logo BKraf Denpasar, logo STT bersangkutan, dan ucapan terima kasih kepada camat, kepala desa, prajuru banjar, dan segenap pihak yang membantu lahirnya karya.
Baca Juga  Iwak Arumery, Mengenal Minuman Beralkohol Premium Khas Pulau Dewata

LAIN-LAIN

  1. Karya dikirim menggunakan tautan google drive atau layanan transfer online lainnya ke e-mail: pilemmebarung@gmail.com cc adminbkrafdenpasar@gmail.com paling lambat 30 Juni 2020.
  2. Peserta yang mengalami kesulitan akses internet dapat mengemas karyanya dalam flashdisk dan mengantarkannya langsung kepada BKraf Denpasar.
  3. Pengumpulan karya disertai:
  • Sinopsis
  • Trailer film durasi 30 detik.
  • Poster berukuran A3 dengan resolusi minimal 300dpi dalam format soft copy.
  • Scan kartu identitas produser dan sutradara (Kartu Tanda Penduduk).
  • Foto behind the scene masing-masing lima buah.
  • Biodata dan foto sutradara.
  1. Karya-karya terpilih akan diputar secara mebarung dan berjenjang di banjar/desa terpilih di setiap kecamatan, Dharma Negara Alaya, dan puncaknya di Panggung Utama Denpasar Festival 2020.
  2. Pemenang akan diumumkan pada 29 Desember 2020.
  3. BKraf Denpasar berhak melanjutkan distribusi yang lebih luas untuk kepentingan promosi dan edukasi dengan tetap menghargai seluruh hak cipta pemilik karya.

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *