Membangun sinergi bisnis di abad digital memang banyak memberi kemudahan dan keuntungan. Jika kepercayaan sudah dibangun dengan baik, komunikasi berjalan lancar, serta didukung literasi teknologi terkini, mengelola bisnis tidak lagi merepotkan.
Itulah yang dilakukan I Love Grass. Hotel yang berlokasi Jalan Pura Demak 77 Denpasar ini bersinergi dengan OYO, jaringan layanan perhotelan internasional. OYO didirikan di India pada 2013 oleh Ritesh Agarwal. Saat ini OYO telah berkembang pesat, mengelola lebih dari 8.500 hotel di 230 kota di India, Malaysia, Nepal, Cina dan Indonesia.
Menurut I. B. G. Puja A. selaku pemilik I Love Grass, OYO mengusung konsep baru yang berbeda dengan para kompetitornya. Selain itu, kemudahan penggunaan aplikasi OYO dan pengurusan administrasi yang menyangkut kontrak kerja sama membuat Puja memilih OYO sebagai mitra.
“OYO membangun infrastruktur jaringan hotel dan merenovasi bangunan agar sesuai dengan kriterianya. Itu yang menarik bagi kami yang sedang membangun bisnis rintisan hotel atau penginapan,” papar Puja.
OYO melatih talenta agar dapat bekerja di industri hospitality, mengembangkan teknologi, dan melancarkan strategi pemasaran agar dapat menarik pengguna baru. OYO juga membantu para pemilik unbranded hotel dengan teknologi untuk meningkatkan standar pelayanan agar setara dengan jaringan hotel, sehingga akhirnya okupansi dapat meningkat. “Ini memudahkan I Love Grass mengelola administrasi dan target pemasaran,” ujar Puja.
OYO merintis kiprahnya di Indonesia dengan badan hukum PT Oyo Rooms Indonesia sejak Februari 2018. Pada tahun ini, OYO berambisi dapat merekrut lebih dari 60 ribu karyawan di berbagai daerah untuk memperkuat sektor perhotelan, seperti pekerjaan untuk front office, jasa katering dan house keeping.
Pemilik hotel yang bermitra dengan OYO beroperasi mengadopsi model manchise (manajemen dan franchise). Kontrol dan manajemen hotel dipegang penuh oleh OYO. Properti dioperasikan dengan perjanjian sewa. Pemilik menjalankan properti dengan kesepakatan franchise. OYO biasanya mengutip 20% dari total pendapatan hotel sesuai skema perjanjian sewa.
Manajemen hotel dipantau dari aplikasi OYO. OYO menyediakan lima jenis aplikasi untuk kebutuhan yang berbeda-beda. Ada Krypton, OYO Owner, Co-OYO, Oyo OS dan OYO Branded Hotels.
Selaku pemilik hotel I Love Grass, Puja tidak perlu repot-repot mengiklankan dan membuat tata kelola hotel. Semuanya sudah dikerjakan oleh OYO. Operasi dijalankan menggunakan standar OYO. Pastinya tidak sembarangan, karena tim operasional OYO adalah para manajer hotel berbintang yang sudah berpengalaman.
“Dengan aplikasi OYO, pemilik dapat langsung memantau operasi bisnis hotelnya, memantau performa hotel dan memantau keuangannya,” jelas Puja.
Pemilik hotel juga dapat segera mendapatkan informasi mengenai review pelanggan. OYO memberikan ulasan pelanggan yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam jaringan hotel lain, pemilik hotel sering hanya mendapatkan informasi review pelanggan secara asal-asalan.
Pelanggan hotel pastinya ada yang berperilaku baik dan juga buruk. Karena itu, OYO juga memberikan penilaian terhadap tamu hotel. Secara otomatis OYO akan memberitahukan tamu mana yang pernah menginap di jaringan hotel OYO dan mempunyai perilaku buruk. Informasi ini tentunya sangat dibutuhkan agar hotel dapat mempersiapkan tindakan antisipatif.
Dengan segala kelebihannya, tak heran OYO dipilih menjadi mitra I Love Grass. “Sebagai hotel baru, I Love Grass merasa diuntungkan dengan kolaborasi ini,” pungkas Puja. NAWABALI
Leave a Reply